Kampung bena

June 18, 2017

Kampung bena 9/23  22 juli 2016

Kami sangat kebingungan pagi itu, bagaimana tidak? Motor untuk kami jalan tidak ada, maka tiba –tiba datang seorang pemuda yang menawarkan jasanya, alhamdulillah nya dia dapat tamu bule sehingga kami dapat menyewa motor nya tapi kami sudah lelah sekali. sudah seminggu lebih aku berjalan di tanah orang dan baru 7 jam lamanya dari Moni ke Bajawa. Jam 10 kami memulai perjalanan ke kampung Bena dengan menggunakan motor sewaan dengan jarak 1,5 jam dari kota Bajawa. Setelah sampai ,kami keliling kampung, bercengkrama dengan ibu-bu kampung, aku mencoba menenun. 



Kampung bena dari kejauhan


Batu Megalitik yang sangat antik






Mama-mama disana sangat baik, mereka menawarkan untuk mengajari cara membuat kain tenun tanpa harus dibayar atau pun di balas jasanya, aku juga mencoba makan sirih dengan pinang. Beda halnya dengan sumba, sirih pinang disini menggunakan daun sirih dan pinang yang masih fresh juga kapur dingin. Asik sekali aku mengunyah sirih pinang itu.kalau disumba sirih pinang yang di beri adalah buah sirih dan pinang kering. 

si ibu sedang menenun kain yang diwarnai dengan bahan-bahan alami seperti nila dan kunyit.

Lagi ngajarin anaknya hahaha.

btw, kain-kain disini semua buatan nya handmade loh, makanya ga jarang kalo harganya mahal, wong sususah buatnya, dari mulai di pintal, di warna , sampe di tenun!

Aku nyobain 2 kali makan sirih pinang soalnya, ketagihan hehe.

Nenek yang menawari kami makan sirih pinang.
Teman teman ku sibuk memilih kain untuk oleh oleh . aku tidak membeli karena alasan budget juga, yang penting pengalamannya. saking senangnya aku disana sampai lupa waktu , sudah menunjukan pukul 2 siang akhirnya kami makan siang dahulu di kota Bajawa. Bingung hendak kemana selanjutnya, antara ke air terjun Oghi yang pernah memakan korban jiwa, atau pemandian air panas di Soa yang agak jauh tempatnya.maka pilihan kami jatuh ke air panas Soa, karena menurutku sudah pegal pegal masa tidak ke pemandian air panas? 
Udahlah pemandangannya bagus, air anget lagi


serasa di pijet karena tekanan air dan airnya hangat.

Sesampainya disana sudah agak sore maka aku dan mira tidak mandi karena kami tidak membawa baju ganti, sedangkan hadiyyah dan rafi tidak mempermasalahkan itu, menurut mereka bisa keering di jalan. Tapi penyesalan datang kemudian, dingin menusuk di daerah Bajawa itu datang ketika mereka menaiki motor dengan baju yang bawsah-basah. Untunglah lemak mereka banyak sehinga tidak masuk angin hahaha. Hari itu diakhiri dengan kami yang makan malam secara terpisah. Karna di jalan yang gelap tidak keliatan lagi mereka.

so, that's it! hope you enjoy with some narcissism hehe, no i mean great shoots that whether my friend's and I taken. You can check them out on Instagram@hadhiyyah  and @almirafl also @rahardianrafi . Just wait for my nextstories! I have bunch of  'em.

Stay Groovy,

Alya.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts