Pantai koka dan moni

June 17, 2017

Pantai koka dan moni 8/23 20 juli 2016

Pernah ngerasain ga rasanya sebuah perjalanan itu jauh namun indah pada akhirnya?  itu yang aku rasakan saat perjalanan ke pantai Koka dengan jarak tempuh 2 jam dari tempat kami menginap, lalu kembali lagi ke Beng goan karena kami akan menaiki bus menuju ke destinasi sebelumnya. 


Pagi sekali kami sudah bangun sekkitar jam 5 pagi . Berjalan di  kota Maumere melihat kegiatan pagi hari itu, masih sepi hanya ada bebrapa orang tua yang sibuk mengantarkan anaknya pergi ke sekolah. Seorang kakek dengan cucunya yang agak lasak tidak mau diam, bahkan ketika cucunya menangispun sang kakek bingung harus bagaimana, namun terlihat jelas dimata kakek itu bahwa ia sangat menyayangi cucunya. 

Pasar di depan penginapan msih sepi, hanya penjajal sedang bersiap-siap menjualkan barangnya, ibu-ibu degan sarung khas Flores itu melipat kainnya hingga betis mereka pun kelihatan. Tukang ojek belum siap mangkal, masih terbuai mimpi mereka, barangkali mimpi mengojek dengan motor Harley dan penumpang yang banyak. Setelah puas bingung dengan apa yang kami lakukan dengan berjalan malas menyeret kaki, kami melewati toko kue yang menjual kue yang susdah dimasak dari subuh, berhentilah kmi sarapan pagi di rumah makan yang didepannya tertulis "menjual pempek Palembang" tapi yang ada hanya nasi campur. Nafsu makan ku agak berkurang kala itu, bagaimana tidak? Seharudsnya dari jam 7 tadi kami sudah berada di jalan menuju pantai Koka, tapi motor pun kami belum ada, pada jam 8 pagi berangkatlah kami menggunakan motor sewaan yang abangnya awalnya masu dibayar seharga 55 ribu, namun pas tau kami dari pantai Koka , dia meminta duit bensin seharga 30 ribu. Sialan, bensin secuil itu bias dibayar dengan harga 10 ribu saja, dasar mau untungnya saja, malas kami ribut di tanah orang, kami bayarkan saja itu, walaupun tidak rela di dalam hati. 

Kembali ke perjalanan pantai Koka. Agaknya 1,5 jam kami berjalan mulai dari melewati Aimere dengan pinggiran pantai hingga melewati bukit yang turun naik dan berkelok-kelok jaraknya 28 km kami sampai dengan selamat di pantai yang disebut-sebut pantai indah. Pantainya begitu sepi, tidak terdapat sampah, namun ombak yang menggulung tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk berenang, pantai itu memiliki 2 sisi dengan dipisahkan bukit yang menjulang tinggi, karena penasaran ingin melihat dari atas, kamipun naik ke bukit dengan membayar uang pemeliharaan 5 ribu rupiah. 
Dari ombak aja menjauh, apalagi dari kenyataan? HA.
Gerbang untuk naik ke atas bukit


What a beautiful View




Tangganya terbuat dari bambu yang di paku pada akar akar pohon yang ada dengan pijakan karung yang diisikan pasir. Agak ekstrim sebenarnya tapi apa boleh buat demi pemandangan yang indah. Sesampainya kami diatas tidak salah memang kami melewati tangga ekstrim itu. Walaupun agak terik matahari yang menyambar, juga panas, pantai itu memang indah. Dari bukit kita dapat melihat 2 sisi dari pantai itu, puas kami melihat pemandangan, akhirnya turun. Sebentar sekali kami di pantai  karena siangnya kami sudah harus sampai di Maumere dan siap berangkat ke Moni. Awalnya kami mau mengunjungi juga pantai Paga dan bukit Nilo tetapi karena alasan waktu akhirnya meilih untuk pulang ke Maumere. Dengan waktu total 3 jam pulang pergi. Sampai di Moni kami makan siang dan siap naik bus travel dengan harga 100 ribu. Malamnya kami menginap di sao ria bungalow.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts