5/23 17 juli 2016
Kami
memulai perjalanan dari tarimbang sekitar jam 9 pagi, kegitan hari itu dimulai dengan kami menikmati sarapan pagi di penginapan yang sudah disediakan oleh kak cindy. kami mulai mengepack barang dan langsung tancap gas menuju ke Waingapu, sebelum sampai kesana, banyak sekali spot spot foto yang kami lewati, salah satunya adalah bukit Warinding, sesampainya disana kami disuguhi pinang, sirih , dan kapur oleh ibu-ibu yang memiliki rumah disana, yang merupakan jamuan khas Sumba untuk tamu. Beruntung sekali kemarin aku dan Mira mencoba pinang, sirih dan kapur itu sehingga sudah biasa untuk mencobanya. Akupun bertemu dengan anak-anak nya yaitu Peni,Tanto dan 2 temannya. Anak-anak itu masih terlihat lugu, dengan tawa dan senyum mereka menyambut kami, Tanto dan temannya membawa kantung plasstik hitam yang berisikan kartu kartu kecil yang sudah melengkung dan usang, tanda sering sekali kartu itu dimainkan. Kami menantang mereka untuk bermain, jika mereka menang mereka akan mendapatkan permen dariku. yah , walaupun dalam hati, jika mereka kalah akan kuberi juga permennya, toh permen-permen itu terasa berharga bagi merka dibanding kami yang sudah bosan melihat bentuk permen hahaha. Jelas, jika Hadhiyyah yang memainkannya tentu kami yang menang, permainan yang kami pilih adalah tepuk angin. rasanya, aku kembali lagi di zaman SD dimana biasanya aku melawan teman laki-laki untuk menepukan tangan ke lantai.
Setelah
sejenak kami bermain kartu dan berfoto bersama, perjalanan dilanjutkan ke bukit
raksasa tidur. Masih ada perdebatan antara Aku, Hadiyyah dan Mira tentang
bentuk yang menonjol, apakah itu jidat atau hidung, tetapi menurut bang Deddy,
konon katanya terdapat seorang raja yang kalah perang dan menangis di bukit
itu, maka keluarlah mata air yang terdapat di belakang bentuk yang menonjol
dipercaya sebaggai air matanya dan bentuk menonjol itu menjadi ikat kepalanya.
Karena dapat dilihat pria pria tradisional sini suka memakai kain sebagai
karung juga ikat kepala khasnya. Masih siang-siangnya , kami melanjutkan
perjalanan ke Puru Kambera yang membentang seperti safana dengan pohon pohon
yang berjarak jauh satu dengan lainnya. Terlihat kuda-kuda sedang asik menyantap makan siangnya, rumput-rumput liar yang tumbuh bebas dan mengambil sumbernya langsung dari alam, tanpa ada pestisida dan pupuk penyuburnya, hanya bermodalkan hujan dan terik matahari yang membuat mereka tumbuh subur. Maka hal itu terlihat pada kuda-kuda liar Sumba yang hidup bebas dan tumbuh subur.
Setelah sempat berfoto ditengah jalan
yang sepi pengendara mobil dan motor, akhirnya kami melanjutkan ke sebuah
kampung di Praliu bernama Kampung Raja.
Disana kami disambut sangat baik dan ditawari kain ikat sumba yang di bannderol
dgn harga 250 ribu dengan panjang 1 meter lebih. Orang-orang disana ramah sekali, setelah memperlihatkan cara pembuatannya yang sangat rumit, kami pun di tawari untuk memakai kain adat mereka seolah-olah kami adalah warga kampung adat disana, hadiyyah yang ingin terlihat seperti orang sana langsung antusias dengan oedenya membuka baju dan menggunakan ikat kepala, aku dan mira hanya bisa tertawa melihat tingkahnya. kami oleh ibu disana dipakaikan kain cantik khas sana , mira memakai kain biru dan aku memakai kain hijau, dan jadilah kami berfoto di depan rumah adatnya hahahah.
Setelah itu kami berfoto di pantai Walakiri diantara pohon mangrove. pemandangan disini sangat unik dengan pohon mangrove kecil-kecilnya yang tumbuhu berjauh-jauhan. air sore itu surut dan matahari persis di garisnya, memberi pantulan indah di genangan-genangan air disana. jika ingin ke tengah, kita akan melewati banyak sekali biota laut yang lucu-lucu seperti bintang laut. ingat ya, setelah berfoto jangan lupa kembalikan lagi ke tempatnya. kita juga bisa melihat secara langsung bagaimana si bintang laut meliuk liuk berjalan menggunakan lima kakinya. hati-hati juga dengan buku babi yang cukup banyak di sekitarnya.
Terakhir kami mennuju penginapan dan makan disana, esok nya kami bersiap menuju bandara dan hampir ketinggalan pesawat hahaha.
![]() |
HAHAHA Lomba Makan |
so, that's it! hope you enjoy with some narcissism hehe, no i mean great shoots that whether my friend's and I taken. You can check them out on Instagram: @hadhiyyah and @almirafl . Just wait for my nextstories! I have bunch of 'em.
Stay Groovy,
Alya.