72 Hours in North Sumatera

June 15, 2016

Halo guys! apa kabar semua semoga baik baik aja ya, well udah lama banget since like in February I posted my story of analog, so, akhirnya setelah 4 bulan menunda-nunda hehehe tapi kemaren udah aku post tentang kegiatanku selama 4 bulan itu, ya because of my schedule and of course my assignments akhinyaaaaa jeng jeng aku bakal nyeritain pengalamanku selama di  Medan which is waktu itu aku jalan bareng ibu dan kakak sepupuku, so, enjoy!

Day 1 : Tepat jam 3 sore kami berangkat menuju bandara Kuala Namu, bandara Kuala Namu sangat indah dan luas, seperti di luar negri (I know I sounded like cheesy but its true for me!) terdapat kereta api dan bus juga loh! . Kami di jemput oleh om abang adek ( I don’t know exactly what his name but my mom called him like dat, udah om , abang, adek lagi  wakakak ). Dari bandara kami makan siang di rumah makan khas ikan bakar yang menurutku ga terlalu enak soalnya ga berbumbu, well at first we didn’t know where exactly to ate but om abang adek milih tempat makannya disana karna menurutnya enak dan banyak dikunjungi.Dari sana, kami langsung menuju Parapat yang berjarak kurang lebih 4 jam dengan kecepatan supir medan di malam hari, well yang udah tau kecepatan supir medan tau lah ya seberapa kenceng hehe. Kami menginap di wisma “I and You “(gue gatau kenapa ini pemiliknya milih nama itu ) yang terletak tepat di pinggir danau Toba, so the view was relaxing .


Day 2 : Pagi harinya kami menyempatkan diri berfoto-foto di dekat hotel, lalu berangkat ke istana presiden soekarno. Bercat putih dengan aksen belanda, juga terlihat bahwa bangunan itu dirawat dengan sangat baik. Terdapat bungalow untuk berfoto juga disana, namun sayang, terlalu banyak vandalism seperti “aku sayang rini.”dan sebegainya (maap yak bagi rini yang merasa , ini nama samaran) dari sana kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Samosir. Pedagang ikan, ayam, dan banyak lagi sudah siap untuk menjajalkan dagangannya . Inang-inang memakai balutan kain di kepala di tambah membawa baskom berisikan mangga kecil dengan logat batak kentalnya, menawarkan mangga.

Pemandangan dari  Penginapan .

With my mom.



Anak-anak di sekitar pengiapan sedang bermain.



Tempat sarapan pagi kami

Istana presiden yang ada di dekat danau Toba

Bunyi sirine kapal yang siap untuk berangkat dan klakson yang berbunyi setiap saat menandakan kapal yang setengah terisi penuh dan siap menarik penumpang. Aku menaiki kappal tersebut melewati tangga kayu yang di tempatan pada kapal sedemikian rupa sehingga memungkinkan kami untuk menaiki kapal yang bertingkat 2 tersebut.
Sekitar 1 jam lamanya , sampailah kami di Tomok. Lokasi dimana biasanya para turis turun saa seperti di Parapat, kami melewati pasar. “Memang hari ini hari pasar , karena akhir minggu." ungkap om abak adek sambil membantu kami turun dari kapal. “Dari sini kita mau kemana om ?” tanyaku sambil terus memotret motret pertokoan yang berada di pinggir jalan. “Disini ada makam raja Samosir lalu melihat Sigale- gale." aku hanya mengangguk karena belum sempat mencari tahu informasi tentang pulau Samosir. Kami pergi kemakam raja Samosir . Jika ingin berfoto tidak apa asal ada sumbangan sukarela . Ibu dan kakak sepupuku sibuk memilih oleh-oleh yang akan dibeli di suatu toko dimana seorang pengrajin sedang memahat gantungan kunci untuk dijual. Setelah berjalan beberapa saat aku mendengar suara masik tradisional. Ya, itu adalah musik tarian Sigale-gale. Sigale-gale itupun adalah sebuah patung yang dapat bergerak menari-menari yang berdiri diatas sebuah kotak yang di ukir khas adat batak yang didalam kotak tersebut adalah tali dan kayu yang digerakan menggunakan kaki  dan tangan. Masing-masing pengunjung dikenakan biaya 5000 ruiah untuk menonton dan jika ada yang ingin ikut menari, maka di pinjamkan ulos dan penutup kepala tradisional untuk pria. Setelah menonton sigale-gale kami berbelanja oleh-oleh lagi (karna ibu dan kakak sku suka banget jajan oleh-oleh) didalam toko yang dijaga seorang pemudi Samosir . Aku tertarik dengan pajangan yang diukir dan dibawahnya terdapat beberapa batang yang dukir tulisan aneh. “Yang ini agak mahal kak, soalnya dibawahnya ada tulisan tradisional orang batak, huruf inilah yang dulunya dipakai orang orang kami pada zaman dahulu.” ungkap kakak tersebut sambil melayani ibuku yang menanyakan harga sebuah kalung.

Jejeran kapal yang merapat di Tomok.


Oleh-oleh, jika kalian ngeh disitu ada pajangan yang  ada tulisan batak kunonya.

Kain khas sumatera utara, ulos.


Biasanya yang ikutan menari anak-anak, trus mereka nantinya dikasi uang.


Ibu lagi asik jajan


Om abang adek sedang membeli mangga udang.



Narsis dulu coy.


Well, awal rencana kami ingin melanjutkan perjalanan ke air terjun Sipiso-piso dengan menginap di Berastagi. Tetapi om abang adek  menyarankan kami untuk menetap di Medan. Maka ditengah perjalanan kami berhenti di suatu kota dimana terdapat coffee shop “Kopi Kok Tong 1932” dan mencoba bakmi medan yang super duper lezat sekali,  lalu kami menginap di hotel Madani yang terletak di dekat Masjid Istana Maimun.

Day 3 : Esoknya kami berencana untuk pergi ke air terjun Sipiso-piso , paginya kami sarapan di hotel, hari itu hari minggu, hari itu ramai karena warga sedang kebaktian pagi. Kamipun berjalan-jalan di pasar karena cuaca hari itu sejuk dan indah serasa sedang di Bogor (aih kangen Bogor). Dipasar kami melihat beberapa tanaman dan bunga. Akhirnya kami membeli bibit bunga seharga 5000/biji. Disana juga aku melihat beberapa kaktus mini yang warna warni. Sayang karena kami akan pulang naik pesawat jadi aku tidak bisa beli kaktus mininya. Setelah membeli bunga kamipun  berbelanja lagi, kali ini kami membeli buah, karena ibu suka makan buah sebagai snack untuk di perjalanan nanti.  Kami membeli manga udang, manga kecil yang rasanya manis, disinilah aku merasakan gunanya traveling sebagai wadah pembelajaranku, aku mengenal ternyata ada huruf kuno, dan juga baru tau ternyata ada diciptakan manga yang cara makannya tiinggal digigit dan manis, duh ngidam mangga udang kan .  by the way waktu  di Samosir kami sempat beli beberapa buah, karena enak ibu membeli lagi untuk bekal di perjalnan. Sebelum melanjutkan belanja lagi aku befoto di flower shop yang bagus banget, karena didepannya banyak banget bunga warna warni yang bermekaran. Sebelum pergi aku gak lupa buat beli beberapa gantungan kunici buat  temen temenku di Bali sebagai oleh-oleh.

Setelah dari pasar kami makan di warung muslim yang pada awalnya sepi, tapi setelah kami duduk, entah datang dari mana para tamu lain, eh uadah rame aja . mungkin kami pembawa keberuntungan kali ya? heheh,ato emang lagi jam makan siang hehe . Setelah selesai makan kami melihat gunung Sinabung dari kejauhan (dan kabarnya sekarang lagi erupsi) dari kejauhan karena butuh waktu lagi untuk pergi kesana, sayang banget karena aku kekenyangan dan lagi enak banget makan mangga gamau turun , jadi Cuma aku sendiri yang ada di mobil hehe, padahal menurutku dari mobil aja pemandangannya udah bagus banget.Puas memandangi gunung Sinabung, kamipun melanjutkan perjalanan menuju air terjun Sipiso-piso. Sampai disana aku menikmati pemandangan sebentar dan bermaksud turun menuju air terjun, tapi karena tangganya lumayan tinggi dan guide kami pun tidak menyarankan untuk turun jadi kami cukup puas memandangi air terjun dari atas saja. Tapi pada akhirnya karena merasa penasaran aku dan kakak memutuskan untuk turun agar dapat menikmati suasana air terjun dar dekat. Tapi baru setengah jalan aku mengurungkan niat karena kelelahan tapi saat itu kakak memaksa untuk turun sampai kebawah. Tapi karena aku memaksa untuk keatas, kamipun kembali ke atas. Tak mau ketinggalan momen indah ini, kakak ku mengabadikannya dalam foto. Kakaku pinter banget fotografi, jadi selama perjalanan kakak yang memoto dan ibuku di tempat-tempat yang kami datangi setelah dari Sipiso-piso kamipun kembali ke Medan kota untuk bertemu keluarga sebelum besok akan kembali ke Pekanbaru.


enak banget deh pemandangannya.

Pemandangan gunung sinabung dari jauh.

Danau Toba dari atas

jeng jeng ini dia air terjun sipiso-piso.

Medan merupakan destinasi yang cukup terkenal, namun, pariwisatanya tidak sebanyak Bali Yogyakarta atau tempat destinasi lainnya, padahal jika dilihat Medan maupun Berastagi sendiri tidak kalah unik dan menarik loh, ayo yang di Sumatera yang belum pernah ke Medan , coba tambahin Medan di destinasi liburan kamu deh. Baik liburan sama temen ato bareng keluarga, semuanya oke.


Keep Travelling

Alya

You Might Also Like

1 comments

Popular Posts