Sebuah perjalanan 5 anak manusia.

June 30, 2018

Perjalanan yang seperti biasa yang aku lakukan, mendadak. kurencanakan bersama kolega kuliahku , Dimas dan beberapa teman lainnya. Jeehan, Hasan, dan Risky yang berasal dari Aceh juga turut hadir.

Pertemuan yang dijanjikan saat jam 9.00 WITA  pagi pun terhambat menjadi 10.00 WITA. Berakhir pada Jeehan yang baru datang bersama Rizky , lalu kami memulai perjalanan. 2 jam dan 44 menit lamanya perjalanan tersebut. Kebetulan 2 hari yang lalu telah terjadi erupsi pada Gunung Agung, maka hasilnya dapat dilihat di sepanjang perjalanan kami menuju daerah Tianyar, Karangasem , Bali. Kami melewati jalan yang berada di antara Gunung  Abang dan Agung. Debu tipis menyelimuti jalanan dan dedaunan yang ada. Suasanya yang mungkin menurutku agak mencekam, dan aku yang takut bengek karenanya.

Setelah melewati tanjakan dan turunan, kami pun sampai di Tianyar, tak terihat padang savana yang ada dipikiran, dimana tempat yang kami cari? lalu aku pun menanyakan hal tersebut kepada ibu-ibu penjaga warung dekat dengan tempat kami berhenti.Usut-punya usut ternyata tempat yang kami cari ada di Bukit Mangun. Lokasi tepatnya dekat toko bangunan Darma Tirta dan seberangnya terdapat penjual nasi kuning yang memulai jualannya pada sore hari. Jika menemui palang nasi kuning, bisa langsung masuk ke jalan yang ada. Kami menyempatkan diri untuk mengisi perut terlebih dahulu di sebuah warung makan dekat jalan tersebut. Warung Nasi Jinggo namanya. Setelah cukup kenyang dan menunggu matahari agak turun sedikit, karena kami sampai di tempat terlalu siang dan matahari terlalu terik untuk kami bersantai. Kami menunggu hingga jam 2 siang, lalu berangkat menuju tempat yang dimaksud.

Sebuah padang savana berwarna kuning agak kecoklatan, terdapat diantaranya beberapa alat berat untuk mengeruk tanah. Ya, pada akhirnya tanah-tanah yang ada di keruk untuk di gunakan. sehingga dapat dilihat beberapa kerukan di antaranya. sedih bila membayangkan jika tanah-tanah itu terus di keruk, pemandangan yang seperti ini sudah tidak bisa di nikmati lagi.

aku menyempatkan untuk naik dan bersantai sejenak diatas sebuah pohon yang berada diantara padang savana tersebut. Damai. dengan angin sepoi-sepoi khas pantai yang menyapu wajahku dan memang lokasi padang savana tersebut berada dekat dengan pantai. membuat aku hendak tertidur diatas pohon. setelah nya adalah sesi mengabadikan momen. Dari tempat berpijak kau bisa menimati pemandangan Gunung Agung dan Gunung Abang yang keduanya berdiri gagah secara berdampingan.

Setelah puas berbincang, berkontemplasi, bercanda sejenak, kamipun memutuskan untuk pulang, karena bila perjalanan di mulai sorehari maka akan sampai malam di kota Denpasar. Kami menyempagtkkan lagi untuk mengisi perut di dekat daerah klungkung sebelum akhirnya pulang ke kosan masing-masing.

Oleh-oleh dari perjalanan tersebut :

Chilling dulu diatas pohon.

Berjalan bagai quda.
ala-ala boyband.
100000 centimeters
Ada quda dan Gunung agung yang tertutup awan.
Di kiri ada Gunung Agung dan dikanan ada Gunung Abang.

Ps : semua foto diambil oleh mba @fijeehan, mas @dimasradixia ,  mas @hasanshid , dan mas @riskialfarisyi_nst , go check out them on instagram ya!

Cheers.

Alya.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts